Shy Cake Smiley

Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Acceleration Program at My School


         


When I was in Junior High School I got Indonesian assignment where I had to make an article. I decided to write an article that contains my class right now and this is the result :


 Pendidikan sekarang sudah semakin maju dengan perkembangan alat-alat teknologi canggih juga anak-anak sekarang yang memiliki otak jenius, sekarang pun sudah banyak sekolah yang ingin Go International karena tak mau kalah saing dengan teknologi.



Tak heran jika sekarang sudah banyak sekolah yang membuat program-program untuk memacu hal tersebut terkhusus pada sekolah sekolah terakreditasi A. Kelas unggulan, Sekolah bertaraf Internasional sampai program Akselerasi. Dari survey saya di sekolah sekolah wilayah Palembang, Sekolah SMPK Frater Xaverius 1, SMPN 1 dan SMP Xaverius 3 dan banyak sekolah lain telah menjalankan ketiga program ini. Dari hasil peninjauan saya di salah satu sekolah, SMPK Frater Xaverius 1, program Akselerasi ini cukup berhasil karena cukup banyak yang berminat. Banyak siswa yang mengidamkan kelas ini, tentunya karena fasilitas dan kebanggaan dijuluki seorang Akseleran, namun sayangnya tidak semua mendapatkannya.  Memang tidak mudah untuk masuk ke kelas yang istimewa ini hanya siswa yang ber iQ tinggi terkhusus pada siswa yg mandiri dan mau bekerja keras saja yang bisa lolos atau masuk ke kelas ini. Dilakukan penyaringan yang cukup panjang, diantaranya tes IQ, tes akademik juga tes Bhs.Inggris sebelum masuk ke kelas ini.
Pemerintah setempat pun telah membantu kesempurnaan dijalankannya kelas ini, diantaranya siswa mendapat bantuan meja, kursi dan loker pribadi. Guru guru yang mengajar disini pun diharuskan minimal S3, jadi benar benar dididik untuk bukan hanya pandai atau jenius tapi budipekerti atau atitut yang baik juga dituntut disini. Menurut salah satu murid akselerasi angkatan 8, Scarletta Julia Yapfrine, “Akselerasi ini benar benar menguras seluruh waktu saya. Bayangkan saja, saya pulang sekolah pukul 1 siang, diteruskan dengan pelajaran tambahan hari Selasa, Rabu, dan Kamis kemudian hari Jumat terdapat  native speaker dan hari Sabtu saya harus mengikuti ekskul Mipa yang sebelumnya  sudah saya pilih , kira kira setiap hari saya harus pulang jam 2.30 ditambah lagi tugas kelompok dimana saya harus mengatur pertemuannya dengan kelompok saya, kemudian saya juga mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah yakni Mipa dan Bahasa Inggris jadi mungkin hari-hari saya hanya dipenuhi dengan pelajaran dan tugas yang menggumpal di otak saya. Apalagi saya punya tuntutan mental yang cukup berat yakni tetap bertahan di kelas aksel ini, menurut saya itu berat, namun itulah pilihan yang sudah saya pilih sebelumnya.”
Ternyata disini kita juga harus memiliki imajinasi yang tinggi dan tentunya harus bisa bersosialisasi dengan baik sesama teman sekelas karena murid dikelas ini hanya 17 orang, jadi jika tidak dapat bersosialisasi dengan baik yaa percuma karena memang kebanyakan tugas yang diberikan oleh para guru adalah tugas kelompok. Sebagian besar anggota kelas ini pun memiliki laptop atau computer sebagai penunjang belajarnya.  Yaa, anak aksel memang harus bekerja keras, namun sepadan dengan hasilnya yaitu mendapat kebanggaan tersendiri atas pencapaiannya.

Namun, pendidikan seperti inilah yang seharusnya memang akan menjadi cikal bakal sekolah kearah go Internasional, baik fasilitasnya, dan tentunya guru-guru pengajar yang diimbangi dengan murid-murid yang jenius  dan berotak cemerlang.



                             
                     ________________________________________

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS