When I was in Junior High School I got Indonesian assignment where I had to make an article. I decided to write an article that contains my class right now and this is the result :
Pendidikan sekarang sudah semakin maju dengan perkembangan alat-alat teknologi canggih juga anak-anak sekarang yang memiliki otak jenius, sekarang pun sudah banyak sekolah yang ingin Go International karena tak mau kalah saing dengan teknologi.
Pendidikan sekarang sudah semakin maju dengan perkembangan alat-alat teknologi canggih juga anak-anak sekarang yang memiliki otak jenius, sekarang pun sudah banyak sekolah yang ingin Go International karena tak mau kalah saing dengan teknologi.
Tak
heran jika sekarang sudah banyak sekolah yang membuat program-program untuk
memacu hal tersebut terkhusus pada sekolah sekolah terakreditasi A. Kelas unggulan,
Sekolah bertaraf Internasional sampai program Akselerasi. Dari survey saya di
sekolah sekolah wilayah Palembang, Sekolah SMPK Frater Xaverius 1, SMPN 1 dan
SMP Xaverius 3 dan banyak sekolah lain telah menjalankan ketiga program ini.
Dari hasil peninjauan saya di salah satu sekolah, SMPK
Frater Xaverius 1, program Akselerasi ini cukup berhasil karena cukup banyak
yang berminat. Banyak siswa yang mengidamkan kelas ini, tentunya karena
fasilitas dan kebanggaan dijuluki seorang Akseleran, namun sayangnya tidak
semua mendapatkannya. Memang tidak mudah
untuk masuk ke kelas yang istimewa ini hanya siswa yang ber iQ tinggi terkhusus
pada siswa yg mandiri dan mau bekerja keras saja yang bisa lolos atau masuk ke
kelas ini. Dilakukan penyaringan yang cukup panjang, diantaranya tes IQ, tes
akademik juga tes Bhs.Inggris sebelum masuk ke kelas ini.
Pemerintah
setempat pun telah membantu kesempurnaan dijalankannya kelas ini, diantaranya
siswa mendapat bantuan meja, kursi dan loker pribadi. Guru guru yang mengajar
disini pun diharuskan minimal S3, jadi benar benar dididik untuk bukan hanya
pandai atau jenius tapi budipekerti atau atitut yang baik juga dituntut disini.
Menurut salah satu murid akselerasi angkatan 8, Scarletta Julia Yapfrine, “Akselerasi
ini benar benar menguras seluruh waktu saya. Bayangkan saja, saya pulang
sekolah pukul 1 siang, diteruskan dengan pelajaran tambahan hari Selasa, Rabu,
dan Kamis kemudian hari Jumat terdapat native speaker dan hari Sabtu saya harus
mengikuti ekskul Mipa yang sebelumnya
sudah saya pilih , kira kira setiap hari saya harus pulang jam 2.30
ditambah lagi tugas kelompok dimana saya harus mengatur pertemuannya dengan
kelompok saya, kemudian saya juga mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah
yakni Mipa dan Bahasa Inggris jadi mungkin hari-hari saya hanya dipenuhi dengan
pelajaran dan tugas yang menggumpal di otak saya. Apalagi saya punya tuntutan
mental yang cukup berat yakni tetap bertahan di kelas aksel ini, menurut saya
itu berat, namun itulah pilihan yang sudah saya pilih sebelumnya.”
Ternyata disini kita juga harus memiliki imajinasi
yang tinggi dan tentunya harus bisa bersosialisasi dengan baik sesama teman
sekelas karena murid dikelas ini hanya 17 orang, jadi jika tidak dapat
bersosialisasi dengan baik yaa percuma karena memang kebanyakan tugas yang
diberikan oleh para guru adalah tugas kelompok. Sebagian besar anggota kelas
ini pun memiliki laptop atau computer sebagai penunjang belajarnya. Yaa, anak aksel memang harus bekerja keras,
namun sepadan dengan hasilnya yaitu mendapat kebanggaan tersendiri
atas pencapaiannya.
Namun, pendidikan seperti inilah
yang seharusnya memang akan menjadi cikal bakal sekolah kearah go
Internasional, baik fasilitasnya, dan tentunya guru-guru pengajar yang
diimbangi dengan murid-murid yang jenius
dan berotak cemerlang.
________________________________________